Pahlawan dan Siluman Kucing歌词由Aamaga演唱,出自专辑《skizotopik》,下面是《Pahlawan dan Siluman Kucing》完整版歌词!
Pahlawan dan Siluman Kucing歌词完整版
Pada zaman penjajahan Belanda, di tanah yang penuh warna,
Sebuah cerita dimulai, menggelora dalam keajaiban yang tak terduga.
Manusia berjuang melawan penjahat berkepala kucing,
Dengan ilmu santet kuat, pertempuran tak berkesudahan bergulir.
Namun, meski berani menghadapi kucing berkepala,
Terdapat ketakutan dalam diri manusia yang menawan.
Ikan-ikan menyeramkan, memunculkan gelisah dalam hati,
Saat malam tiba, mimpi-mimpi menghadirkan kisah yang aneh.
Dalam keberingasan pertempuran yang terus berlanjut,
Seorang penyihir menjalankan ilmu santet yang tak terduga.
Namun, hatinya terpaut pada kejadian yang ganjil,
Musuh berubah menjadi kucing jinak, tak terduga sekaligus menyilaukan.
Kucing jinak yang suka dielus, tak bisa dipungkiri,
Namun ada keanehan yang tak terbayangkan dalam dirinya.
Suka eek sembarangan, sebuah sisi yang tak terduga,
Cerita menjadi lebih rumit, dunia semakin terpelintir.
Di alam penuh warna, tanah yang dipenuhi keajaiban,
Musuh yang dulu ganas, kini merenung dengan pandangan melankolis.
Bertaubat atas perbuatannya, hati yang tergugah kembali,
Berubah menjadi kucing jinak yang tak terduga, menerima elusan setia.
Kisah ini menjadi pengingat akan keajaiban dan kegelapan,
Bahwa terkadang musuh kita sendiri bersembunyi dalam kepribadian.
Dalam zamannya yang berwarna, penuh dengan luka dan pertumpahan darah,
Cerita ini mengajarkan tentang perubahan yang tak terduga dan kebijaksanaan yang tak terhingga.
Dalam keadaan yang penuh warna, cerita ini berakhir,
Namun pesan yang dibawanya akan tetap melekat dalam benak kita.
Dalam pertempuran melawan musuh dan ketakutan yang tersembunyi,
Kita belajar untuk mencari kedamaian, dalam hati dan di dunia yang terpelintir.