Pantun Basmi Koruptor歌词由Safari Nurzaman演唱,出自专辑《Pantun Basmi Koruptor》,下面是《Pantun Basmi Koruptor》完整版歌词!
Pantun Basmi Koruptor歌词完整版
Setor ke camat sejumlah zakat
Dhuafa senyum makannya nikmat
Koruptor jahat hidupnya sesat
Harta terkumpul jalan maksiat
Kesal pak mandor naiklah pitam
Menikam bandar di tengah malam
Dasar koruptor hatinya hitam
Bukannya sadar bertambah kejam
Gontor dan Bangil lahan kerikil
Kirim ke kota besar dan kecil
Koruptor tengil imannya dekil
Semakin gila semakin jahil
Kera melompat di dahan jati
Memakan mangga terkena dahi
Para pejabat doyan korupsi
Lupakan sumpah lupa Illahi
Kerbau menyalak meminta sayur
Gemetar sapi memburu kencur
Kalau pejabat makin tak jujur
Sebentar lagi negriku hancur
Keledai sehat kejar kecoa
Jatuh di lumpur di dekat rawa
Andai pejabat sadar dan taqwa
Negriku makmur rakyat tertawa
Lalat di nira mengharap manjur
Katanya obat dahak dan liur
Rakyat gembira rakyat bersyukur
Bila pejabat tidak melacur
Jerapah muda makan tumbuhan
Lompat ke dapur memburu umpan
Hiduplah berqah dengan beriman
Pejabat jujur sungguh idaman
Macan nelangsa menggigit pasti
Karena ulat ikut mengungsi
Jangan berharta hasil korupsi
Dunia akhirat dituntut sangsi
Duku Cililin rasa terasi
Kirim pak Amat di Sukabumi
Negriku miskin karna korupsi
Sampai kiamat susah dibasmi
Ikan dan tahu dari pak Raden
Nikmat dan yahud harga segulden
Andaikan aku jadi presiden
Pejabat korup kubikin sarden
Ikan kerapu diganti teri
Ikat dan angkut untuk bupati
Andaikan aku menjadi mentri
Pejabat korup kuhukum mati
Gadaikan sagu membeli eskrim
Kagum dan hebat profesor Salim
Andaikan aku menjadi hakim
Kuhukum berat koruptor dzolim
Tumbuhan labu asli Bekasi
Merambat tinggi kuncupnya basi
Andaikab aku jadi polisi
Kutembak mati korup berdasi
Ikan dan hiu lari ke Barat
Berburu tiram yang sohor kesat
Andaikan aku jadi penjahat
Kubunuh kejam koruptor sesat
Pakaian baju selendang rompi
Sekoper ransel bawa ke Pati
Andaikan aku seorang napi
Koruptor di sel kusiksa pasti
Mangga dirujak buat si Bomi
Rujak diulek dibanting sapi
Harga melonjak tidak kompromi
Pejabat cuek yang penting hepi
Rokok gelatik adem terasa
Lezat dan legit dilapis nira
Sembako naik BBM juga
Rakyat menjerit habis suara
Gajah terjebak lalat mendelik
Gorila lewat membawa badik
Sumpah pejabat saat dilantik
Membela rakyat bela wong cilik
Di Suriname ketumbar kering
Di kota Tasik padi dibanting
Waktu kampanye sesumbar nyaring
Usai dilantik menjadi maling
Landak di Berlin diburu adik
Kecapi Beji ikat dan petik
Minyak dan bensin selalu naik
Tetapi gaji tetap paceklik
Ulat telaga mendengus galak
Mengejar kijang ke sisi selat
Akibat harga terus melonjak
Dan pengangguran jadi penjahat
Lembu Cipari merusak taman
Kuda dan bendi ke arah Tuban
Negriku ngeri tidaklah aman
Di sana-sini jatuhlah korban
Kapas yang banyak dirampok nyonya
Yang punya panik cegat segera
Beras dan minyak pokok adanya
Pabila naik rakyat sengsara
Dokar di Demak jarang dijaga
Yang punya baik penjahat lupa
Dollar dan minyak ukuran harga
Pabila naik rakyat nestapa
Gorila pelit bawa gulali
Kodok meminta ditolak beli
Segala naik tanpa kendali
Koq pemerintah tidak perduli
Sado berangkat membawa Fiat
Pesanan lurah di sudut selat
Ayo pejabat membela rakyat
Jangan serakah korup menjilat
Menari Samba bergaun sutra
Pipinya menor rambutnya indah
Mari bersama membangun bangsa
Basmi koruptor sehingga musnah
Kayu di hutan dibikin bangku
Angkat ke kardus buat Pemilu
Sungguh kasihan nasib bangsaku
Pejabat rakus rakyat yang pilu
Lada alpukat dimakan lintah
Harga sejuta ladanya tumpah
Para pejabat dan pemerintah
Bukalah mata ingatlah sumpah
Kwini dan paya kirim ke Buya
Salak dan asin bawa ke Kroya
Kini yang kaya semakin kaya
Dan rakyat miskin tiada berdaya
Roda kereta menginjak dadu
Di depan lintah dekat Cidahu
Pada siapa rakyat mengadu
Dan pemerintah tak mau tahu
Gajah yang besar menggigil gusar
Melihat kijang dikejar ular
Hanyalah sabar sambil ikhtiar
Rakyat berjuang agar tak lapar
Di subuh gelap kilat menyala
Kilat menyala kaget gorila
Sungguh biadab pejabat kita
Rakyat sengsara digencet juga
Buaya kota menggigil kuat
Lantaran singa membawa kawat
Betapa nista si wakil rakyat
Bukan membela malah menyikat
Talam dan getuk dari Malaka
Lapar terasa sedari senja
Haram terkutuk ahli neraka
Melanggar sumpah demi dunia
Rubah mengambil merpati dara
Merpati putih mengungsi saja
Rumah dan mobil dari negara
Tetapi masih korupsi juga
Salak dan jambu alpukat nona
Nona bertamu jauh ke kota
Insyaflah engkau pejabat hina
Karna dosamu Tuhanpun murka
Labu Sumbawa ranum mengkilat
Tanam di ladang di dekat goa
Sungguh durjana oknum pejabat
Uang sumbangan ditilep juga
Beruang Belgi mendelik hebat
Pantat ditendang lalat mencelat
Uang subsidi hak milik rakyat
Pejabat kenyang rakyat melarat
Makan di langgar sesudah shalat
Dadar keripik nasinya lezat
Jangan sesumbar membela rakyat
Dasar munafik malah menjerat
Berbusa panci sayur mendidih
Berwarna hijau sayurnya basi
Saya pribadi ikut bersedih
Karna bangsaku penuh korupsi
Kotak yang karton bawa ke bawah
Kalau yang rusak jangan dimusnah
Lewat berpantun kita berdakwah
Walau seayat yuk sampaikanlah
Kura di kantor terlena molor
Tertimpa puing karena motor
Para koruptor akhlaqnya kotor
Kita sumpahin bibirnya jontor
Buaya Johor lari ke Paris
Kijang yang keling meminum dencis
Para koruptor berhati najis
Yang paling tepat dihukum picis