Pantun Janda Kesepian歌词由Safari Nurzaman演唱,出自专辑《Pantun Janda Kesepian》,下面是《Pantun Janda Kesepian》完整版歌词!
Pantun Janda Kesepian歌词完整版
Keladi muda untuk disentri
Jual di Medan taruh di baki
Menjadi janda hidup sendiri
Hayal dekapan cumbu lelaki
Buah durian dari Brastagi
Beri yang ronda campurkan ragi
Dan kesepian sampai ke pagi
Menjadi janda memanglah rugi
Lada di gunung diikat bambu
Buat ke teman bayar seribu
Janda termenung ingat dahulu
Setiap malam rutin bercumbu
Trenggiling Peking terbaring pusing
Kambing di Serang giring kepiting
Berguling-guling dan saling banting
Saling menyerang dan saling piting
Meranti jati bawa ke panti
Dijual murah di Jatiasih
Ganti posisi gonta dan ganti
Tak kenal lelah tak kenal letih
Kelinci sakit dadanya perih
Balutkan kain hindari lari
Kini sendiri si janda sedih
Haruskah main memakai jari
Bantal di China di bangku mini
Simpan di bilik di sisi peti
Sesal tak guna kalau begini
Jalan terbaik mencari ganti
Bangau memakan di kebun Iran
Sapi meradang ular jantungan
Kalau tak tahan timun sasaran
Tapi dilarang dokter kandungan
Panda yang belang memakan tape
Burung yang kuning belanja cabe
Ada yang bilang gunakan pare
Eh bujug buneng bisa berabe
Kuba menggelar promosi lada
Harga sejuta borong semua
Kucoba sabar menjadi janda
Berdoa minta jodoh kedua
Darah membeku kodok di kolong
Galak si bulus menimbun tambang
Pernah temanku sodorkan terong
Kutolak halus meskipun bimbang
Belacu biru bawa ke selat
Belacu mulus belacu Lahat
Aku tak mau segala alat
Itu tak bagus itu tak sehat
Celana keren katun berkelir
Kelirnya bagus warna disadur
Pabila pengen akupun dzikir
Berdzikir terus hingga tertidur
Di Rawamangun cuaca kelam
Si gula aren yang beli dalang
Tidur terbangun di tengah malam
Rasa kepengen kembali datang
Kopi diramu di cangkir segi
Cangkirnya bagus boleh dibagi
Kembali aku berdzikir lagi
Berdzikir terus sehingga pagi
Berlari panda arah Madinah
Lalu binasa tertimpa kubah
Menjadi janda mudah difitnah
Kalau tak fitnah terkena ghibah
Samperin kuda harimau lapar
Dikira sapi kudapun sadar
Kemarin ada yang mau lamar
Pria beristeri ngaku saudagar
Yuyu ke kota matanya buta
Yuyu pun pingsan di dekat nyonya
Aku yang janda tak gila harta
Aku kasihan anak istrinya
Tomat yang merah bawa ke Penang
Asalnya Kenya untuk dikolak
Camat dan lurah coba meminang
Kenal istrinya akupun nolak
Durian Sabah harga sedinar
Bundar buahnya langsung dibelah
Dan pernah juga duda melamar
Bandar narkoba akupun ogah
Kota Merbabu dilanda tawon
Menyerbu lalat tujuh peleton
Katanya aku si janda demplon
Pantatku padat dadaku melon
Di Catalunya lada dan ubi
Ambil yang bersih tuk minum kopi
Katanya aku si janda barbi
Bibirku sexy ranum di pipi
Terigu buluk di kota Sampit
Tukar mentega ikan dan sumpit
Aku berjuluk si janda komplit
Di luar lega dalamnya sempit
Di rimba Jambi banyak titian
Pisang Bengkulu dibakar malam
Damba suami yang pengertian
Sayang diriku luar dan dalam
Tetap mendaki si kalkun Arab
Jalannya lesu menumpang pikap
Harap lelaki yang tanggungjawab
Doyan merayu doyan mendekap
Rompi pakaian buatan Serang
Pakaian bapak tuan yang rancang
Mimpi pasangan yang doyan kerang
Doyan martabak dan doyan kacang
Membayar apel Senen dan Sabtu
Murbai semangka simpan di dapur
Biar kurapel rasa pengenku
Usai menikah aku kan lembur
Kelapa Pati campurkan buni
Ikat di kain bawa ke Klari
Betapa sepi malamku ini
Niatnya main ga punya laki
Tiram rajungan angkat segera
Lalu di bawa ke rumah nyonya
Teman pinjamkan tongkat Madura
Aku tak bisa menggunakannya
Ikan di tungku dimakan musang
Penyupun kalut musang dihantam
Saran temanku gunakan pisang
Yang aku takut patah di dalam
Keledai Berlin pingsan yang satu
Kuda mengeluh pingsan di bangku
Cerai kemarin bukan salahku
Dia selingkuh dengan babuku
Bangku Marunda dikasih roda
Dipesan orang asal Pandaan
Babuku muda pandai menggoda
Aku tak ada kuda-kudaan
Cumi yang sedih ke lobang bambu
Lendirnya kaku bercak di batu
Suami nagih goyang si babu
Akhirnya aku ditalak tilu
Cempedak belah untuk saudagar
Saudagar kerang menuju hanggar
Sejak itulah aku belajar
Belajar goyang di satu sanggar
Kelapa cengkir pagi dipantek
Isinya putih tidaklah becek
Setelah mahir teori - praktek
Pelatih mati bini mencekek