Pantun Luka Hati歌词由Safari Nurzaman演唱,出自专辑《Pantun Luka Hati》,下面是《Pantun Luka Hati》完整版歌词!
Pantun Luka Hati歌词完整版
Semangka laku beli di Paris
Yang beli tabib tentunya manis
Luka hatiku bagai teriris
Bagai dicabik seribu keris
Membawa jambu si landak merah
Di kebun pisang bertemu ceetah
Luka hatiku tidak berdarah
Namun seakan tulangku patah
Ladanya bumbu berharga murah
Tumbar kemiri di Sukamanah
Luka hatiku berdarah-darah
Sebentar lagi menjadi nanah
Pepaya labu tumpuk di Jeddah
Lalu dibeli oleh ustadzah
Luka hatiku membusuk sudah
Cintaku kini jadi jenazah
Onta berlalu ke semak rawa
Buru merpati hingga ke desa
Luka hatiku mengoyak jiwa
Cintaku mati hanguslah asa
Buru kepiting di empang kering
Empang dikuras dapatnya cacing
Hatiku kering bagaikan emping
Terpanggang panas tumpukan beling
Satu keledai diikat sudah
Yang satu luka disuruh rebah
Dirimu pandai bersilat lidah
Cintamu dusta penuh musibah
Bangau sekarat di samping macan
Macan yang jantan belum sarapan
Engkau ibarat si angin topan
Hancurkan badan juga harapan
Kerbau diikat di pinggir kandang
Di kandang onta sapipun geram
Engkau ibarat si banjir bandang
Hancurkan cinta sampai tenggelam
Ke pulau Barat mencari cumi
umpannya pala dicampur roti
Engkau ibarat badai Tsunami
Musnahkan jiwa cintapun mati
Tembakau nikmat pasar Cipanas
Ditukar roti dan juga nanas
Engkau ibarat si lahar panas
Membakar hati secara ganas
Bangau dijerat petani dusun
Lalu dibawa arah Kamerun
Engkau ibarat si badai gurun
Lukaku parah turun temurun
Singa berlalu di gelap malam
Memburu kijang berbulu belang
Luka hatiku teramat dalam
Begitu dalam hingga ke tulang
Membawa lembu di kala subuh
Lembunya lemah akhirnya rubuh
Luka hatiku tak mudah sembuh
Cintaku musnah tak lagi tumbuh
Rusa diburu kabur berlari
Rusapun sedih tinggal sendiri
Luka hatiku bertabur duri
Pedihnya perih tidak terperi
Nangka dan jambu angkut ke Batam
Ikat dan campur tembakau hitam
Luka hatiku hangus menghitam
Sejak cintaku hancur kau hantam
Cempaka laku di kota Pati
Asoka layu simpan di peti
Luka hatiku tak terobati
Obatnya satu yaitu mati
Gajah diburu dituduh maling
Lalu sembunyi di sisi tebing
Luka hatiku bertabur beling
Cintaku mati semakin kering
Rusa yang lugu ke arah kota
Bertemu lembu minta boneka
Luka hatiku akibat dusta
Cintamu palsu bawa celaka
Onta yang laku pajang di desa
Meradang onta rasa dihina
Luka hatiku sepanjang masa
Sepanjang cinta masih merana